Demikianlah akhlak ulama terdahulu dalam menghadapi para pencela, tidak membalas dengan mencela.
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma’aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.”
(QS. Al Baqarah, 2 : 286)
رَبَّنَا ءَاتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
Robbanaa aatinaa minladunka rohmataw wahayya lanaa min amrinaa rosyada
“Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)”. (Q.S. Al-kahfi : 10)
Tuesday 24 April 2012
Sabar orang yang dicela
Demikianlah akhlak ulama terdahulu dalam menghadapi para pencela, tidak membalas dengan mencela.
Pengisian
-
Ya Allah, Tuhan yang Maha Memiliki Rahsia, Tuhan yang Maha memegang kasih sayang seluruh jiwa kami, Tuhan yang Maha Penentu, Tuhan yang...
-
Assalamualaikum w.b.t ^^ Alhamdulillah..setinggi2 syukur kepada illahi kerana masih lagi membenarkan aku bernafas didalam bumiNya yang...
-
IMAM AS SYA’BI suatu saat dicela oleh seseorang, kemudian beliau pun menanggapi si pencela,”Jika aku seperti yang engkau katakan semoga A...
No comments:
Post a Comment